Hal-hal yang Perlu Kamu Tau Soal Rapid Test

Ilustrasi rapid test

Halo, apa kabar semuanya. Semoga kamu, kamu, dan kamu dalam kondisi sehat, ya! Anyway, kamu udah pernah punya pengalaman rapid test (RT), belum? Meskipun test ini disebut gak terlalu akurat, tapi pengen nyoba aja. Biar tahu kondisi tubuh saya, karena udah mulai beraktivitas di luar rumah lagi. Rada khawatir aja bawaannya.

Karena mau coba, saya nyari-nyari informasi deh. Kayak siapa aja yang boleh ditest, gimana prosesnya, cara kerjanya, dan bisa di rumah sakit mana aja di Jakarta. Mungkin kamu juga butuh infonya, saya ulas di sini aja, ya.

Kriteria Orang yang Harus Melakukan Rapid Test

Ternyata nih, gak semua orang wajib ikut RT ini. Ada kriteria khusus juga. Emang punya cowok idaman aja harus ada kriterianya hihi.

Ada tiga kategori yang seharusnya menjalani RT, yaitu OTG, ODP, dan PDP. Status ini bukan kita yang nentuin, tapi ditentuin sama petugas kesehatan sesuai dengan gejala yang dimiliki.

Memang sih akurasi dengan antibody ini masih di bawah metode RT-PCR. Tapi dengan adanya Rapid Test ini kan bisa dilakukan pencegahan. Apalagi bagi oramh yang gak nunjukin gejala positif dan melakukan aktivitas.

Cara Kerja Rapid Test

Jadi, cara kerja RT ini berdasarkan antibodi IgG (Immunoglobulin G) dan IgM (Immuniglobulin M) yang terdapat di dalam darah. Sampel test nya hanya berupa pengambilan darah.

Nah, ntar, pas sampel darahnya udah dites, antibodi IgG dan atau IgM dalam darah itu akan bereaksi dan muncul warna pada rapid testnya.

Baca juga: Vaksin Influenza Sebelum Jalan-jalan, Emang Penting?

Tapiii, perlu banget diinget ya, kalo RT akan negatif jika orang yang dites belum bergejala (asimptomatik). Sehingga IgM dan atau IgG tersebut belum bereaksi dan ga terdeteksi sama RT.

Meskipun hasil RT nya nanti negatif, bisa jadi itu hasil negatif palsu dan tetap harus jaga jarak, ya. Ato sebaliknya.

Rapid Test Bisa Lebih Mudah Pakai Aplikasi

azariatika rapid test halodoc 1024x724 - Hal-hal yang Perlu Kamu Tau Soal Rapid Test
Rapid Test melalui aplikasi Halodoc

Saya baru tahu pas cari-cari informasi, kalo mau Rapid Test ternyata sekarang lebih mudah. Jadi ntar gak perlu antre dan nunggu lama di rumah sakit, yang bisa possible terpapar saat ketemu orang-orang di rumah sakitnya.

Biar lebih mudah dan efisien, sebaiknya tes cepat melalui aplikasi Halodoc aja. Sepertinya emang lebih gampang dan ringkas sih.

Halodoc adalah aplikasi kesehatan yang membantu masyarakat dalam mempermudah untuk dapet akses layanan kesehatan. Fitur di dalamnya juga beragam, bisa beli obat, tanya dokter, cek lab, cek rumah sakit, dan layanan lainnya.

Kalo mau tes cepat melalui Halodoc, berikut caranya. Asli, ini lebih memudahkan banget. Tapi ini khusus di Jabodetabek aja, ya.

  1. Klik “COVID-19 Test” di aplikasi Halodoc, dan pilih “Lokasi Rapid Test Drive”
  2. Pilih lokasi rumah sakit dan waktu untuk melakukan tes cepat ini
  3. Unggah foto/scan informasi diri. Menggunakan KTP buat orang dewasa dan KK untuk anak di bawah umur. Kemudian lakukan pemesanan.
  4. Lanjut ke tahap pembayaran. Biaya bergantung pada alat dan jasa petugas kesehatan yang disediakan oleh pihak rumah sakit.
  5. Setelah pembayaran berhasil, akan ada SMS konfirmasi tentang jadwal tes dan detail pesanan. Ntar SMS ini harus diliatin ke petugas medis ketika melakukan tes nanti.

Udah gitu aja. Nanti tinggal dateng deh sesuai jadwal. Gak perlu antre dan nunggu lama. Kontak dengan orang lain juga lebih minim.

Sebaiknya memang melakukan rapid test nya dengan cara yang lebih aman. Agar hal-hal yang gak diinginkan bisa diminimalisir.

Jadi gimana? Mau ikut Rapid Test juga gak?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *