#JalanAkhirPekan: Ikut Picnichild, Jalan dari Gedung Joeang 45 Hingga ke Museum A.H. Nasution

WhatsApp2BImage2B2017 10 162Bat2B7.56.152BAM - #JalanAkhirPekan: Ikut Picnichild, Jalan dari Gedung Joeang 45 Hingga ke Museum A.H. Nasution

Setelah absen 3 bulan posting tulisan di blog ini karena banyak hal yang menyita waktu saya pake banget, finallyyyy bisa update juga! *elaaah gaya banget sok sibuk haha

Ntar deh saya tulis banyak hal yang buat saya belakangan jadi sibuk dan changed my life banget haha udah gatel pengen nulis, tapi apalah  daya waktu 24 jam rasanya masih ga cukup.

Jadi, Minggu tanggal 15 Oktober lalu, saya dan teman-teman satu kampus ikut event dari @picnichild Jakarta keliling jalan kaki ke beberapa tempat yang punya cerita sejarah. Nah, minggu ini tuh rutenya Kunstkring, mulai dari Gedung Joeang 45 lanjut ke Masjid Cut Mutia, terus ke museum seni Kunstkring, dan berakhir di museum Jendral A.H. Nasution di jalan Teuku Umar.

Meeting point di gedung Joeang 45 jam 9.45 pagi. Tau saya dan temen satu kos berangkat dari jam berapa dari Kebayoran Lama? Yap, jam 7.45! Gilak. Padahah setiap hari ke kantor telat mulu. Sanggup buat pergi jalan bisa gerak lebih cepat.

Dari halte Pasar Kebayoran Lama ke Halte Kwitang (halte terdekat sesuai petunjuk dan saran dari panitia), saya dan rombongan tiba pukul 9 pagi. Dari halte kami memilih menggunakan taksi online yang cuma bayar 8 ribu rupiah.

Sekitar 9.45 pas, baru deh kami ngumpul dan perkenalan dulu. Saya sih udah duga kegiatan gini tuh ga bakal banyak yang ikut. Paling banter 15 orang. Ekspektasi saya mah ga tinggi-tinggi banget. Karena, ya, kegiatan komunitas yang “bikin” capek gini biasanya ga banyak yang doyan. Mending ke mall lah haha

But, what a surprise banget! Peserta yang ngumpul lumayan banyak juga loh. Ada sekitar  30an, include sama panitia 3 orang. Rame! Ada yang udah kerja ada juga yang masih kuliah.

Waktu kami udah megang tiket masuk Gedung Joeang 45 masing-masing dan bersiap buat masuk, eh Pak Djarot dan iring-iringannya dateng trus berhenti di pekarangan museum. Beruntung banget “disamperin” Pak Djarot di hari terakhir masa jabatannya. Yaudah deh, di sela-sela massa yang rame minta foto bareng, salamin,  trus ada yang ngucapin makasih juga, Saya san temen-temen juga ga mau kalah. Kami minta foto sama salam juga dong yah. Haha.

WhatsApp2BImage2B2017 10 152Bat2B10.14.592BAM - #JalanAkhirPekan: Ikut Picnichild, Jalan dari Gedung Joeang 45 Hingga ke Museum A.H. Nasution

Ketika Pak Djarot peergi, baru deh kami masuk museum. Karena cukup rame, kami dibagi jadi tiga rombongan. Tiap rombongan didampingin satu panitia sebagai guide. Saya tergabung dalam gruup yang di-guide sama Kak Arfin.

Dulu Gedung Joeang 45 itu awalnya merupakan hotel. Jadi daerah Menteng itu dari dulunya emang udah kawasan elit banget.  Setelah dibeli sama pemerintah Hindia-Belanda, kawasan ini jadi pemukiman orang Belanda. Tahun 1938, LC Schomper ngebangun hotel dengan nama yang sama. Hotel ini tuh jaman itu jadi hotel termegah loh. Desainnya juga khas kolonial kuno gitu deh.

Di museum ini juga kita bisa liat gimana dulu perjuangan para tentara melakukan perang gerilya. Ada rute yang dibuat sedemikian rupa. Terus ada juga diorema perumusan kemerdekaan oleh para tokoh bangsa kala itu. Pokoknya kalo mau tau sejarah perjuangan merebut kemerdekaan, mending kesini aja. Puas berkeliling di dalam, rombongan kami beristirahat sejenak menyaksikan pemutaran film dokumenter kehidupan masyarakat jaman dulu. Katanya sih biasanya yang diputar dokumenter perjuangan pas jaman perang dulu. Tapi waktu kami berkunjung, yang diputar di tv museum berbeda.

IMG 20171015 103326 - #JalanAkhirPekan: Ikut Picnichild, Jalan dari Gedung Joeang 45 Hingga ke Museum A.H. Nasution

IMG 20171015 105015 - #JalanAkhirPekan: Ikut Picnichild, Jalan dari Gedung Joeang 45 Hingga ke Museum A.H. Nasution

Lanjut lagi ke bagian luar belakang.  Disana ada banngunan yang dijaadikan tempat mobil REP 1, REP 2, dan mobil yang digunakan Soekarnoo ketika tragedi bom Cikini. Hebatnya, mobil yang terkena bom itu tidak hancur atau rusak sama sekali. Hanya kaca bagian samping yang sedikit retak. Berkat mobil ini, Bung Karno aman dan tidak menjadi korban ledakan bom.

Pit stop selanjutnya adalah Masjid Cut Mutia. Mendengar namanya, saya pikir masjid ini dulunya dibangun oleh pahlawan Cut Mutia. Atau seenggaknya masjid ini pernah dikunjungi oleh Cut Mutia. Ternyata salah! Masjid ini bernama Cut Mutia karena berada di jalan Cut Mutia.

Fyi, masjid ini termasuk salah satu bangunan bertingkat pertama yang ada di Jakarta, loh. Dulu bukan masjid, tapi perkantoran. Pernah juga jadi kantornya MPRS. Makanya agak unik sih. Kalo kita masuk, arah kiblatnya ga menghadap mimbar. Kiblatnya agak miring, jadi posisi imam waktu solat tidak berdekatan dengan posisi mimbar.

IMG 20171015 121930 - #JalanAkhirPekan: Ikut Picnichild, Jalan dari Gedung Joeang 45 Hingga ke Museum A.H. Nasution

Kami sempat beristirahat di masjid ini sambil menunggu waktu solat Zuhur. Di sekitaran masjid banyak yang berjualan makanan, ada mie ayam, bakso, sate padang, dan berbagai minuman segar. Buat anak kos dan perantau kayak saya mah surga banget haha.

Sekitar jam setengah dua, kami bergerak menuju jalan Teuku Umar. Pit stop selanjutnya adalah galeri seni Kunstkring. Ternyata ya, Kuntskring itu di lantai bawahnya restoran gitu, trus di lantai atasnya baru deh pameran seni gitu. Jadi kalo mau kesini kita mesti lewatin restorannya dulu. Gapapa, ntar bilangin aja sama pelayan di dalem, kalo mau ke galeri.

IMG 20171015 122828252812529 - #JalanAkhirPekan: Ikut Picnichild, Jalan dari Gedung Joeang 45 Hingga ke Museum A.H. Nasution
WhatsApp2BImage2B2017 10 162Bat2B10.28.412BAM - #JalanAkhirPekan: Ikut Picnichild, Jalan dari Gedung Joeang 45 Hingga ke Museum A.H. Nasution

Ga cuma galeri, di lantai atas itu ada beberapa ruangan. Salah satunya ada ruang makan yang VVIP menurut saya. Jadi kata Pak Jokowi itu dijadiin tempat buat ngejamu tamu besar dari luar. Biar ga malu-maluin lah gitu.

Desainnya juga keren. Khas bangunan kolonial gitu. Sampe sekarang galeri seni ini masih dipake buat mamerin arya seni ga cuma  orang Indonesia tapi juga mancanegara. Katanya sih tiap bulan karya seni lukisannya ganti-ganti,  jadi baru terus.

Tempat terakhir adalah museum jendral A.H. Nasution, ga jauh dari Kuntskring. Yah, kalo mau tau sejarah gimana Jendral A.H. Nasution bisa selamat dari penyerangan cakra birawa pada 30 September 1965 lalu, wajib dateng kesini deh. Karena museum ini merupakan rumah kediaman Pak Nas dan keluarga yang dijadiin museum oleh pemerintahan Indonesia. Tahun 2008 diresmiin sama Pak SBY sebagai presiden waktu itu.

Di dalam selain melihat berbagai ruangan yang menjadi favorit Pak Nas dan Keluarga, juga ada kronologis sejarah Pak Nas bisa menyelamatkan diri dan bagaimana penembakan Ade Irma, anak Pak Nas yang ditembak oleh pasukan cakra birawa.

WhatsApp2BImage2B2017 10 162Bat2B7.56.162BAM - #JalanAkhirPekan: Ikut Picnichild, Jalan dari Gedung Joeang 45 Hingga ke Museum A.H. Nasution

WhatsApp2BImage2B2017 10 162Bat2B10.28.062BAM - #JalanAkhirPekan: Ikut Picnichild, Jalan dari Gedung Joeang 45 Hingga ke Museum A.H. Nasution

WhatsApp2BImage2B2017 10 162Bat2B10.28.192BAM - #JalanAkhirPekan: Ikut Picnichild, Jalan dari Gedung Joeang 45 Hingga ke Museum A.H. Nasution

Meski capek berkeliilng sambil belajar sejarah, tapi ikut  kegiatan ini seru banget, serius! Slain ketemu teman baru, juga kita ikut berdonasi untuk program sosial picnichild, yaitu mengajak anak-anak prasejahtera untuk pergi piknik sambil belajar. Karena diakhir setiap peserta diminta sumbangan seikhlasnya untuk kegiatan sosial tersebut.

Buat yang mau ikut. minggu depan masih ada lagi kok. Katanya sih rute Arjuna ini baru. Yakali saya masih sempat dan ada waktu buat ikutan, kita jumpa deh. Intip aja  akun Instagram @picnichild atau bisa cek hestek #piknikinjakarta

P.s. all those pictures were taken by #piknikinjakarta friends.

7 Replies to “#JalanAkhirPekan: Ikut Picnichild, Jalan dari Gedung Joeang 45 Hingga ke Museum A.H. Nasution

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *