4 Hal Kecil untuk Selamatkan Bumi dari Perubahan Iklim

selamatkan bumi dari perubahan iklim

Sebulan terakhir berasa sangat panas dan gerah. Bahkan di malam hari pun panasnya tidak ada beda. Jika dilihat dari aplikasi atau situs prakiraan cuaca, suhu udara harian di kisaran 33-36 derajat Celsius.

Berbicara tentang cuaca yang panas ekstrem ini, sebenarnya adalah salah satu dampak dari adanya perubahan iklim.

Perubahan iklim mencakup perubahan dalam pola cuaca jangka panjang di berbagai wilayah. Ini sebenarnya masalah yang sangat serius, karena bukan hanya perubahan cuaca harian, melainkan jangka panjang.

Dulu kita ingat, biasanya musim hujan terjadi pada bulan-bulan berakhiran -ber, September, Oktober, November, Desember. Lihat sekarang, bahkan di tempat tinggal saya saja, selama bulan Oktober ini sepertinya baru turun 1 kali saja, itupun hanya gerimis saja. Sisanya? Cuaca panas! Musim kemarau dan musim hujan tidak jelas lagi kapan.

119737238 bell curve 640 2x nc 1024x640 - 4 Hal Kecil untuk Selamatkan Bumi dari Perubahan Iklim
sumber: BBC

Meskipun perubahan iklim tidak hanya sebatas cuaca panas, tetapi ada beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan suhu ekstrem ini.

Selain karena faktor alamiah, perubahan iklim yang signifikan ini juga terjadi akibat aktivitas manusia.

Beberapa di antaranya melibatkan peningkatan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida dan metana, yang menyebabkan efek pemanasan global.

Apa itu pemanasan global?

Causes and Effects Climate Change Chart 1024x727 - 4 Hal Kecil untuk Selamatkan Bumi dari Perubahan Iklim
sumber: globalgiving.org

Pemanasan global adalah salah satu hasil langsung dari perubahan iklim. Pemanasan global tentu tidak bisa dilepaskan dari aktivitas manusia sehari-hari, seperti penggunaan energi dan transportasi dengan pembakaran bahan bakar fosil. Sehingga ini akan menghasilkan emisi gas rumah kaca dan menyebabkan suhu atmosfer meningkat.

Suhu yang meningkat dapat mengubah struktur dan fungsi ekosistem. Hutan tropis, misalnya, mengalami perubahan dalam pola hujan, yang dapat mempengaruhi berbagai spesies tanaman dan hewan.

Banyak hewan yang tergantung pada iklim dan musim untuk kehidupan sehari-hari mereka dapat mengalami kesulitan beradaptasi dengan perubahan cuaca yang cepat.

Apa yang Bisa Kita Lakukan Sebagai Upaya Menangani Perubahan Iklim?

greenhouseeffect - 4 Hal Kecil untuk Selamatkan Bumi dari Perubahan Iklim
sumber: https://www.bradford.gov.uk/

Menurut Laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), dikutip dari greennetwork.id aktivitas manusia telah “secara nyata menyebabkan pemanasan global” melalui emisi gas rumah kaca (GRK). Suhu permukaan bumi sekarang 1,1°C di atas tingkat pra-industri dan kemungkinan akan mencapai batas 1,5°C pada awal tahun 2030-an.

Lalu, apa yang dapat kita lakukan? Tentu saja kita perlu melakukan aktivitas pengurangan emisi gas rumah kaca global secara mendalam, cepat, dan berkelanjutan untuk mengamankan masa depan yang layak huni.

Akan lebih baik lagi jika kita bisa beralih menggunakan sumber energi terbarukan, seperti matahari, angin, dan hidroelektrik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Selain itu juga dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan mempromosikan transportasi berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Namun pada kenyataannya, tidak semua orang memiliki privilege untuk bisa beralih menggunakan energi terbarukan dengan mudah karena faktor biaya.

Tentu, ini tidak mudah dilakukan. Lantas, yang dapat kita upayakan saat ini adalah aktivitas yang dilakukan sendiri sehari-hari. Dimulai dari diri sendiri.

Jujur saja, sebagai masyarakat yang tinggal di kota besar dengan berbagai kompleksitasnya, tentu tidak mudah menghentikan semua aktivitas yang dapat menyumbang emisi gas rumah kaca. Namun, tidak mudah bukan berarti tidak bisa.

Berikut beberapa langkah kecil yang dapat kita upayakan sebagai pemula, menurut saya:

1. Memiliki kesadaran tentang isu perubahan iklim

Hal utama yang menurut saya harus dimiliki dulu adalah kesadaran. Bagaimana mungkin kita dapat melakukan pencegahan atas sesuatu yang terjadi tanpa mengerti permasalahan dan penyebab hal tersebut terjadi.

Kita harus sadar setiap aktivitas yang kita lakukan bisa menjadi penyumbang peningkatan iklim bumi. Lampu kamar yang nyala di siang hari, charger hp yang tetap tercolok padahal tidak digunakan, TV yang dibiarkan menyala padahal tidak ditonton, penggunaan AC yang berlebihan, menggunakan kendaraan pribadi padahal ada opsi transportasi publik, dan sebagainya.

Hal-hal di atas sebenarnya memang tidak bisa begitu saja dilepaskan dari kehidupan. Sebab, kita bergantung pada berbagai teknologi yang menggunakan energi listrik dari pembakaran fosil.

Namun, ketika kita punya kesadaran terhadap isu perubahan iklim ini, tentu kita bisa bertindak lebih mindful, mempertimbangkan alternatif lain sebelum melakukan sesuatu.

Misalnya, jika terpaksa harus memiliki penyejuk ruangan, maka bisa memilih jenis inverter dan digunakan saat dibutuhkan saja, misalnya di malam hari. Di siang hari bisa membuka jendela dan pintu agar udara bisa masuk ke rumah.

2. Mengurangi mobilitas

Ini juga salah satu langkah yang sedang saya upayakan. Kebetulan saya tidak perlu setiap hari ke kantor, jadi mobilitas saya sebenarnya sudah berkurang sejak pandemi.

Namun, di luar urusan kantor seperti di akhir pekan, saya suka keluar sekadar menghabiskan waktu di hari libur. Dan, saya biasanya lebih sering menggunakan kendaraan pribadi atau naik ojek online, sebab naik transportasi publik di Jakarta cukup menguji mental dan kesabaran.

Kini, saya sudah berusaha untuk mengurangi mobilitas yang tidak begitu penting. Jika memang sudah bosan di rumah, saya akan keluar dengan menggunakan transportasi umum seperti KRL dan menghindari rush hour. Sehingga saya tetap bisa keluar dengan nyaman naik tranportasi umum.

3. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai

Mengurangi penggunaan produk sekali pakai juga bisa jadi salah satu langkah yang bisa kita lakukan dari diri sendiri.

Hal sederhana sekali adalah dengan membawa tas pengganti kantong plastik, membawa tumbler saat bepergian, membawa wadah sendiri saat berbelanja, dan sebagainya.

Bahkan menghindari pembelian fast fashion juga bisa jadi upaya kita untuk menjaga lingkungan.

Atau, akan lebih bagus lagi jika kita bisa mengurangi sampah organik rumah tangga dan mengolahnya menjadi kompos.

4. Menanam pohon

Buat yang punya halaman luas di sekitar rumahnya, kamu bisa menanam pohon untuk menyumbang O2 yang bersih bagi lingkungan. Pohon-pohon hijau ini akan membantu menyerap karbon dioksida dan menyimpannya.

Atau, bagi kita yang tinggal di kota nan ramai dengan lahan terbatas, kita dapat turut andil untuk menyumbang oksigen kok. Sekarang caranya sudah mudah, kita bisa berdonasi pohon melalui berbagai komunitas/organisasi terkait.

Bahkan kita bisa menghitung berapa banyak karbon yang kita sumbang dari aktivitas sehari-hari, lalu nanti bisa kita “tebus” dengan berdonasi menanam pohon. Sekarang aktivitas seperti ini sudah banyak sekali dan mudah untuk mendapatkan informasinya.

Bahkan dalam skala yang lebih besar, untuk kamu yang punya kekuasaan atau kewenangan lebih, kamu bisa loh memasukkan pendidikan lingkungan dalam kurikulum sekolah sehingga dapat meningkatkan kesadaran lebih banyak generasi muda.

Sebenarnya ada banyak sekali yang dapat kita lakukan sebagai upaya untuk mengatasi perubahan iklim ini. Atau setidaknya, kita tidak ikut memperparah perubahan iklim yang terjadi.

Ikut menyuarakan isu perubahan iklim ini juga jadi salah satu upaya nyata yang perlu kita lakukan guna meningkatkan kesadaran berbagai pihak. Semakin banyak orang yang sadar, semakin luas pula dampak baiknya.

Yuk share mimpi kamu terhadap penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan! #UntukmuBumiku #TeamUpForImpact #MudaMudiBumi #BersamaBergerakBerdaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *